Wisata Situ Bagendit Garut

Situ Bagendit adalah sebuah danau (situ dalam bahasa sunda) yang terletak di kecamatan Banyuresmi kabupaten Garut. Situ Bagendit sendiri merupakan salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota, dan cukup mudah dijangkau.

Jarak kawasan wisata Situ Bagendit dari pusat kota Garut hanya sekitar 4 kilometer saja dan dapat dijangkau dengan berbagai kendaraan.

Jika anda menggunakan transportasi umum, maka anda bisa naik angkutan kota jurusan terminal Guntur – Banyuresmi dan akan lewat tepat di samping Situ Bagendit langsung. Alternatif lainnya adalah dengan menyewa andong atau delman .

Aktifitas wisata yang bisa anda lakukan di situ Bagendit antara lain mengelilingi situ dengan rakit yang tersedia, ataupun menikmati suasana arena bermain dan pasar rakyat yang ada di sekitar danau . Situ Bagendit biasanya ramai dikunjungi pada hari sabtu – minggu atau pada hari libur.

Transportasi ke Situ Bagendit

Untuk menuju lokasi, anda bisa menggunakan angkutan umum dari terminal guntur – garut berupa Angkutan kota jurusan terminal guntur – banyuresmi. Situ Bagendit terletak tepat di sebelah kiri jalan.

Selain itu, andapun bisa menggunakan andong/delman namun tarifnya cukup mahal.

Akomodasi

Di lokasi wisata situ bagendit terdapat area parkir yang cukup lega. Selain itu juga terdapat sarana bermain anak seperti track kereta api mini, sepeda air dan sejenisnya di area situ bagendit.

Sarana lain seperti toilet dan Mushalla juga sudah tersedia.

Legenda

Situ Bagendit mempunyai kisah legenda tersendiri. Menurut Legenda atau cerita rakyat , zaman dahulu kala hidup seorang wanita kaya raya namun kikir bernama nyai Endit .

Nyai Endit dikenal amat kikir dan jahat terutama ke orang miskin, sampai satu ketika saat dia mengadakan pesta muncul seorang kakek yang terlihat miskin meminta makanan. Karena kekikirannya, nyai Endit tidak memberikan apapun pada kakek tersebut hingga akhirnya kakek itupun pergi.

Besok harinya, masyarakat daerah tersebut geger karena adanya sebatang lidi yang menancap di jalan desa tapi tidak ada seorangpun yang sanggup mencabutnya . Sampai akhirnya sang kakek muncul kembali dan mencabut lidi tersebut.

Dikisahkan bahwa dari bekas lubang lidi tersebut mengalir air yang semakin lama semakin deras hingga akhirnya menenggelamkan wilayah tersebut. Nya Endit karena cintanya pada harta tidak mau meninggalkan rumahnya dan akhirnya ikut tenggelam .

sumber: travel.uk.msn.com

source: garutkab.go.id

Kondisi danau ini sekarang cukup memprihatinkan memang. Entah kenapa seolah perhatian pemerintah untuk objek wisata ini seperti kurang, sehingga terlihat kumuh.

Kondisi danaunya juga sekarang kurang begitu bagus. Tanaman eceng gondok yang memang jadi hama di danau ini, terlihat tidak terkontrol dan menutupi permukaan danau. Sayang sekali, padahal tempat ini indah sekali dengan potensi yang bagus.

Semoga nanti bakal lebih diperhatikan lagi.